Jumat, 18 Maret 2016

2KA22 : TUGAS 1 Manajemen Layanan Sistem Informasi (SOFTSKILL)



Information Technology Infrastructure Library (ITIL)

Information Technology Infrastucture Library (ITIL) merupakan sebuah framework yang dibuat dan dikembangkan oleh Office of Government Commerce (OGC) di Inggris. ITIL sendiri merupakan kumpulan dari best practice layanan teknologi informasi diberbagai bidang dan industri, dari mulai manufaktur sampai finansial, industri besar dan kecil, swasta dan pemerintah.

Dalam versi terbaru adalah versi 3. Perubahan mendasar pada versi ini terletak dari sudut pandang pengelolaan IT, dimana pada versi 2 ITIL mengelola layanan sebagai sekumpulan proses dan fungsi sementara dalam ITIL versi 3 layanan sebagai sebuah lifecycle/daur hidup.

Berikut adalah contoh nyata dari 5 domain proses utama yang terdapat di ITIL, yaitu:

A.   SERVICE STRATEGY
Service Strategy memberikan cara kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana memandang konsep ITSM sebagai aset strategis perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti yang beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle.

Topik-topik yang dibahas mencakup pembentukan pasar untuk menjual layanan, tipe-tipe dan karakteristik penyedia layanan internal maupun eksternal, aset-aset layanan, konsep portofolio layanan serta strategi implementasi keseluruhan ITIL Service Lifecycle.

Proses-proses yang dicakup dalam Service Strategy, yaitu:
·         Service Portfolio Management yaitu mengidentifikasi layanan IT untuk menunjang strategi bisnis, meliputi defined, analyzed dan  approved.
·         Financial Management yaitu memastikan penanganan biaya-biaya dan resiko-resiko terkait penyediaan service melalui proses service strategy, meliputi budgeting, accounting dan charging.
·         Demand Management merupakan aktifitas yang dapat mempengaruhi permintaan pengguna merupakan penyedia kapasitas layanan untuk memenuhi permintaan user.

Contoh nyata dari Service Strategy bagi organisasi TI yang baru akan mengimplementasikan ITIL adalah sebagai cara bagaimana menentukan tujuan/sasaran serta ekspektasi nilai kinerja untuk mengidentifikasi, memilih serta memprioritaskan berbagai rencana perbaikan operasional maupun organisasional di dalam organisasi TI.

Dan  contoh bagi organisasi TI yang saat ini telah mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai cara untuk melakukan review strategis bagi semua proses dan perangkat (roles, responsibilities, teknologi pendukung, dll) ITSM di organisasinya, serta untuk meningkatkan kapabilitas dari semua proses serta perangkat ITSM tersebut.

B.   SERVICE DESIGN
Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI maupun implementasi ITSM itu sendiri. Service Design berisi prinsip dan metode desain untuk mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI dan bisnis menjadi portofolio/koleksi layanan TI serta aset-aset layanan, seperti server, storage dan sebagainya.

Proses-proses yang dicakup dalam Service Design yaitu:
·        Capacity Management untuk menjaga keseimbangan antara biaya dengan sumberdaya (komponen, dsb) dan keseimbangan antara persediaan dan kebutuhan.
·        Availability Management untuk memastikan bahwa semua layanan ketersediaan telah sampai pada user baik untuk saat ini maupun akan datang.
·        Information Security Management untuk menyelaraskan IT Security dengan keamanan bisnis dan memastikan bahwa keamanan Informasi dapat secara efektif dikelola dalam semua layanan dan Kegiatan Manajemen.
Contoh penerapan service design adalah membuat desain layanan IT yang tepat dan inovatif, termasuk arsitektur, kebijakan dan dokumentasi, untuk memenuhi kesepakatan dari kebutuhan bisnis untuk saat ini dan masa depan.
C.   SERVICE TRANSITION
Service Transition untuk dapat mengembangkan kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan IT. Tahapan lifecycle ini memberikan gambaran bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan dalam Service Strategy kemudian dibentuk dalam Service Design untuk selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam Service Operation.

Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition, yaitu:
·         Change management, proses yang bertanggung jawab mengendalikan siklus dari setiap perubahan (change).
·         Asset & Config management, mendukung proses Layanan Manajemen yang efisien dan efektif dengan memberikan informasi konfigurasi yang akurat untuk memungkinkan orang untuk membuat keputusan pada waktu yang tepat.
·         Release & Deployment management, proses yang bertanggung jawab untuk merencanakan, menjadwalkan perpindahan release dari testing management hingga siap diimplementasikan.

Contoh dari Service Transition adalah panduan kepada organisasi IT untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan IT baik yang baru maupun layanan IT yang dirubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional.

D.   SERVICE OPERATION
Service Operation merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan IT. Service Operation memberitahu bagaimana cara mengelola layanan IT secara efisien dan efektif. Panduan-panduan ini mencakup bagaimana menjaga kestabilan operasional layanan it serta pengelolaan perubahan desain, skala, ruang lingkup serta target kinerja layanan IT.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition, yaitu:
·         Event Management
·         Incident Management
·         Problem Management
·         Request Fulfillment
·         Access Management
Contoh dari Service Operation yaitu menjaga kestabilan operasional layanan TI serta pengelolaan perubahan desain, skala, ruang lingkup serta target kinerja layanan TI.

E.   Continual Service Improvement
Continual Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau yang dikenal sebagai Deming yaitu siklus peningkatan proses (Process Improvement) yang berkesinambungan atau secara terus menerus seperti lingkaran yang tidak ada akhirnya.

Penerapan ini merupakan pendahuluan dari Countinual Service Inprovement (CSI) berdasarkan ISO/IEC 20000, yang merupakan :
·         Mendefinsikan pemeriksaan yang dibutuhkan dalam melakukan eksekusi pada tahapan pemeriksaan.
·         Mengidentifikasikan komparisasi tampilan berdasarkan CSI serta lifecycle yang lainnya.
·         Mengidentifikasikan proses aktivitas yang membutuhkan pengenalan.
·         Mengidentifikasikan kewajiban dan wewenang dari manajemen.
·         Mencari tools yang dibutuhkan untuk mendukung dan mempros dokumen.

Contoh dari continual service improvement adalah organisasi IT menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya agar dapat terus bejalan dengan baik.

SOURCE BY : http://kessvip.blogspot.co.id/2016/03/penjelasan-mengenai-information.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar